Wednesday, March 16, 2005

Sentences

“You cannot trust anyone”

Sebuah kalimat yang cukup familiar. Dulu aku menertawakannya, karena harus kuakui indah mayapadaku tahunan yang lalu. Sampai akhirnya aku harus terus-menerus menyibak ilalang setinggi bahu untuk menemukan kejujuran. Begitu mahalnya kah? Ini Jakarta, bung..tidak ada yang gratis. Lalu lari kemanakah lontaran-lontaran jujurku? Apakah tidak berlaku lagi sistem barter? Ternyata mereka menukarnya sampai habis, dengan ego, kepuasan, dan pada akhirnya air mata.

“Don’t put your happiness in other person’s hand”

Nah, yang ini baru merupakan kalimat favoritku. Thanks to Prita who introduce me with this ‘healthy’ sentence, aku menjadi tunggal dalam kompleksnya hari-hariku. Memang, aku ini bukan siapa-siapa. Aku pun tak bisa hidup tanpa orang lain. Tapi dari tergelincir, jatuh, terluka yang berulang kali terus dilakukan, aku mau tak mau harus begini. Mungkin kata yang terbaik untuk menggambarkannya adalah, pasrah. Ya, pasrah terhadap hal-hal yang dilakukan orang lain. Karena jangankan mereka yang terpisah dari tubuh dan fikirmu, dengan diri sendiri pun bisa terjadi banyak kesalahan yang melukai relung hati. Sungguh, semua cobaan diberikan untuk membuat kita lebih kuat. Hidup pun berlanjut, dengan mereka atau tanpa mereka. Seperti semesta yang terus berdenyut, ada nafasku di dalamnya maupun tidak.

No comments: